Membaca merupakan hal pertama yang diperintahkan oleh Allah melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu malaikat Jibril memerintahkan 'iqro', yang kemudian amalan ini adalah yang diajarkan Rasulullah SAW kepada seluruh umatnya dengan membaca Al-Qur'an.
Membaca Al-Qur'an dapat memberikan hikmah yang berlimpah bagi manusia. Hikmah yang utama yaitu orang yang membaca Al-Qur'an bisa mendapatkan banyak pahala. Sebab Allah SWT akan memberikan ganjaran 1 huruf yang ada di dalam Al-Qur'an dengan 10 kebaikan.
Allah SWT juga
akan mengangkat derajat orang-orang yang rutin membaca Al-Qur'an, dapat
memahami dan mempelajari kandungan Al-Qur'an, dan tak lupa juga untuk
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam membaca Al-Qur'an, tentu
kita harus menyempurnakannya dengan cara yang benar. Membaca Alquran harus
benar secara Tahsin dan Tajwid. Mungkin sebagian dari kalian belum mengetahui
apa itu Tahsin. Padahal Tahsin sangat penting di pelajari karena berhubungan
pada saat kita membaca Al-Qur'an.
Istilah Tahsin diartikan sebagai
melafalkan setiap huruf yang ada di dalam Al-Qur'an dari tempat keluarnya
masing-masing sesuai haq dan mustahaqnya. Singkatnya, banyak orang yang lebih
mengena Tahsin dengan sebutan tajwid atau membaguskan dan memperbaiki bacaan.
Kata Tahsin berasal dari hassana,
yuhassinu, tahsiinan. Di mana tasnya ini juga mempunyai persamaan makna dengan
jawwada, yujawwidu, tajwidan. Makna dari semua kata tersebut adalah memperbagus
dan memperindah. Terbagus dan terindah di sini maksudnya pada saat membaca
Al-Qur'an. Hal itu berarti menandakan bahwa Tahsin atau Tajwid adalah serupa.
Sedangkan Tahsin atau Tajwid
menurut istilah yaitu memperbagus bacaan ayat-ayat yang ada di dalam kitab suci
Al-Qur'an sesuai dengan yang di contohkan dan diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Jadi apakah belajar Tahsin
diperlukan?
Membaca Al-Qur'an tidak cukup
dengan hanya bisa saja. Tetapi juga harus memperhatikan bagaimana cara
pengucapan hurufnya. Apakah pelafalan yang ada di dalam Al-Qur'an yang kita
ucapkan sudah benar atau belum? Apabila bacaan Al-Qur'an kita masih belum
benar, maka kita masih harus mengikuti bimbingan mengenai Tahsin Al-Qur'an.
Membaca Al-Qur'an dengan memahami
Tahsin bisa memelihara membaca Al-Qur'an dari kesalahan. Apabila pada saat kita
membaca Al-Qur'an, kemudian kita mengetahui bahwa bacaan tersebut masih
terdapat banyak kesalahan, tetapi kita tidak ada upaya sedikitpun untuk
memperbaikinya, maka kita tidak akan mendapatkan pahala. Melainkan kita akan
mendapatkan dosa. Sebab apabila kita membaca Al-Qur'an dengan banyak kesalahan,
hal tersebut dapat menyebabkan perubahan makna juga.
Oleh karena itu, sangat penting
sekali untuk setiap umat Islam mempelajari Tahsin supaya bisa membaca Al-Qur'an
dengan benar dan tepat. Setidaknya terdapat dua kesalahan dalam membaca
Al-Qur'an yang harus dihindari, antara lain:
- Lahn Jaliy yaitu kesalahan yang
Kesalahan ini meliputi:
Mengucapkan huruf-huruf yang ada
di Al-Qur'an yang salah. Misalnya mengucapkan huruf Ain tetapi yang dikeluarkan
bunyi huruf hamzah. Kemudian mengucapkan huruf shad, yang terdengar seperti
huruf sin. Nah kesalahan inilah yang dapat menyebabkan perubahan makna yang
dibaca di dalam Al-Qur'an.
Mengubah harakat. Misalnya yaitu
salah dalam membaca panjang pendeknya, atau keliru dalam membaca harokatnya.
- Lahn Khafi yang itu kesalahan yang samar
Kesalahan yang satu ini berkaitan
dengan kaidah ilmu tajwid, misalnya tidak meng-idhgam-kan huruf nun, padahal
setelahnya terdapat huruf yang termasuk dalam idgham seperti huruf wau atau
ya'.
Demikianlah ulasan seputar ilmu
Tahsin. Semoga bermanfaat!