Sebagai umat Islam, kita harus tahu bagaimana caranya membaca Al-Qur'an dengan tepat dan benar. Secara bahasa, Al-Qur'an merupakan bentuk masdar dari qara'a yang memiliki arti bacaan yang menjadi sumber hukum dengan sifatnya yang abadi dan kekal.
Selain itu, Al-Qur'an
juga bermakna Al-jam'u atau juga diketahui sebagai kesimpulan sebab terdiri
dari sekumpulan surat dan ayat, memuat berbagai kisah, ilmu syariat serta
penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa orang yang membaca Al-Qur'an dengan benar akan mendapatkan ganjaran pahala 1 huruf yang sama dengan 10 kebaikan.
Membaca Al-Qur'an bukan hanya
membaca dengan nada yang bagus, namun juga panjang pendek serta semua ilmu
tajwidnya. Sebab membaca Al-Qur'an jelas sangat berbeda dengan bernyanyi.
Walaupun demikian, Al-Qur'an dalam pembacaannya mempunyai tempo bacaan yang dibagi
menjadi 4 tingkatan.
Mungkin sebagian dari kalian
pernah mendengar qori' yang mana artinya yaitu dapat membaca Al-Qur'an dengan
cepat. Padahal dalam Al-Qur'an surat Al Muzammil ayat 4 diterangkan dengan
jelas yang memiliki arti bahwa kita harus membaca Al-Qur'an dengan perlahan.
Para ahli tajwid juga sudah menyepakati tingkat bacaan yang ada di dalam Al-Qur'an, membaca Al-Qur'an dengan cepat juga termasuk asalkan bacaan yang cepat tersebut masih sesuai dengan ilmu tajwid.
Sebab hukum membaca Al-Qur'an haruslah menyesuaikan dengan
kaidah ilmu tajwid. Membaca Al-Qur'an dengan memahami semua ilmu Tajwid adalah
wajib. Dalam membaca Al-Qur'an sendiri terdapat empat tingkatan yang telah
disepakati oleh para ahli tajwid. Berikut ini merupakan empat tingkatan dalam
membaca Al-Qur'an.
1. Tartil
At-Tartir menurut arti katanya
adalah perlahan-lahan. Tapi merupakan tingkat ataupun tempo dengan bacaan yang
perlahan-lahan dan tenang, melafadzkan setiap huruf yang ada di dalam Al-Qur'an
dengan makhrijul huruf yaitu tempat keluar huruf hijaiyah, hukum bacaan secara
baik dan benar, sifat huruf yang disertai juga dengan makna yang hikmad.
Membaca Al-Qur'an dengan Tartil mampu membantu seseorang untuk memahami
Al-Qur'an
Di dalam tafsir dari Ibnu Katsir,
tartil mempunyai arti membaca sesuai dengan hukum tajwid. tapi lu juga
diartikan sebagai membaca dengan memberikan hak-hak serta sifat-sifat. Membaca
Al-Qur'an dengan tingkatan tartil sangat dianjurkan sebagaimana firman Allah
SWT yang terdapat di surat Al Muzammil ayat 4 yaitu Allah memerintahkan membaca
Al-Qur'an dengan tartil (perlahan-lahan). Cara membaca tingkatan ini seperti
membaca yang dilakukan sewaktu shalat.
2. Tahqiq
Tingkatan Tahqiq adalah tingkatan
membaca Al-Qur'an bagi pemula yang baru saja mempelajari ilmu tajwid. Cara membaca tahqiq sejatinya sama seperti
membaca tartil. Namun membaca at-tahqiq lebih lambat dan tenang. Membaca
al-quran dengan tahqiq seperti mazhab Qira'at Hamzah dan Qira'at Warsh yang
bukan dari Tariq Ashbahani.
Cara membaca tahqiq biasa
dilakukan pada waktu mengajarkan membaca Al-Qur'an supaya bisa melatih bibi,
lidah, dan perangkat penyebutan lain dalam menyebutkan huruf serta sifat-sifat
huruf secara tepat. Tingkatan tahqiq adalah tahapan awal sebelum masuk ke
tahapan yang selanjutnya.
3. Tadwir
Tadwir adalah tingkatan membaca
Al-Qur'an di pertengahan yaitu antara perlahan dan cepat. Bacaan dengan ikatan
tajwid ini kerap kita dengar di dalam salat berjamaah.
4. Hadr
Hadr merupakan tingkat atau Tempo
Dalam membaca Al-Qur'an yang cepat namun tetap harus menyesuaikan dengan hukum-hukum
ilmu tajwid. Kecepatan tingkatan hadir lebih cepat dibanding tadwir. Biasanya
tingkat bacaan hadr ditemukan pada orang yang sudah menghafal Al-Qur'an.
Demikianlah tingkatan yang ada
dalam membaca Al-Qur'an. Semoga bermanfaat!